Monthly Archives: Maret 2014

CONTOH RPP KURIKULUM 2013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 

Sekolah                                    : MAN Kronjo

Mata Pelajaran                     : Biologi

Kelas/Semester                   : XII/Ganjil

Materi Pokok                        : Metabolisme Sel

Alokasi Waktu                      :  20 JP

 

  1. A.      Kompetensi Inti (KI)

KI 1 :

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

 

KI 2  :

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

 

KI 3  : 

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

 

KI 4  : 

Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

 

 

  1. B.      Kompetensi Dasar dan Indikator
    1. 1.       KD pada KI-1

Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses

  1. 2.       KD pada KI-2

Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

  1. 3.     KD pada KI-3  

Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan menyajikan data tentang proses metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan studi literatur untuk memahami proses pembentukan energi pada makhluk hidup

 

Indikator:

1)      Menjelaskan tahapan proses respirasi selular secara umum

2)      Menjelaskan tempat terjadinya setiap tahapan respirasi sel.

3)      Menjelaskan proses fermentasi gula.

4)      Menjelaskan hasil yang diperoleh dari respirasi aerob dan anaerob.

5)      Menjelaskan mekanisme fotosintesis pada tanaman C3, C4 dan CAM

 

  1. 4.    KD pada KI-4  

Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai media

Indikator:

1)      Melakukan percobaan pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim

2)      Melakukan Percobaan Ingenhouz

3)      Menyusun laporan hasil percobaan

 

  1. C.      Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran:

1)      Peserta didik mampu mendeskripsikan 4 tahapan proses respirasi selular secara umum

2)      Peserta didik mampu mendeskripsikan tempat terjadinya setiap tahapan respirasi sel secara tepat

3)      Peserta didik mampu mendeskripsikan proses lengkap fermentasi gula secara anaerob

4)      Peserta didik mampu membedakan hasil yang diperoleh dari respirasi aerob dan anaerob

5)      Peserta didik mampu membedakan mekanisme fiksasi CO2   pada tanaman C3, C4 dan CAM

6)      Peserta didik mampu membuktikan proses fotosintesis

7)      Peserta didik mampu membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim

8)      Peserta didik mampu menyusun laporan hasil percobaan

 

  1. D.      Materi Pembelajaran (rincian dari MateriPokok)

Enzim

Respirasi sebagai proses katabolisme karbohidrat

Fotosintesis sebagai proses anabolisme karbohidrat.

Materi pembelajaran secara rinci terlampir (Microsoft Power Point)

 

 

  1. E.       Metode Pembelajaran (Rincian dari  Kegiatan Pembelajaran)
  • Model           : Pembelajaran Kooperatif
  • Metode       : Diskusi, tanya jawab dan praktikum

 

  1. F.       Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
  2. Media                   : slide powerpoint dan video proses metabolisme (fotosintesis)

 

  1. Alat/Bahan         :

Percobaan enzim

Percobaan ingenhouse

  • Tabung reaksi + rak
  • Pipet tetes
  • Pembakar spiritus
  • mortar
  • Kaki tiga dan kaca
  • Lidi dan korek api
  • es batu
  • Ekstrak hati (enzim katalase)
  • Hidrogen Peroksida (H2O2)
  • HCl
  • NaOH
  • 1 buah Gelas kimia
  • 1 buah tabung reaksi
  • 1 buah corong gelas
  • Kristal NaHCO3
  • Tanaman air (Hydrilla)
  • Air dengan suhu yang berbeda
  • Stopwatch

 

 

 

  1. Sumber Belajar :

 

  1. Bahan ajar Power Point
  2. Internet    :

1)      http://science.nhmccd.edu/biol/bio1int.htm

2)       http://homepage.smc.edu/hodson Kent/Cells/Energetics/chloroplastB3.htm

  1. Buku :

1)      Campbell, Biology, Addison Wesley

2)      Diah Aryulina dkk, Biologi 3, Esis, Erlangga.

3)      Lembar Kerja Siswa

 

 

 

  1. G.     Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
  2. 1.       Pertemuan Kesatu:
  3. Pendahuluan/Kegiatan awal ( 5 menit)
  • Menjelaskan KI, KD yang harus dicapai siswa
  • Memotivasi siswa
  • Guru memberi ilustrasi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidup, tumbuh, berkembang dan menjaga keberlangsungan jenisnya. Pada saat yang sama guru juga memulai mengajukan pertanyaan sebagai topik diskusi
  • Bagaimana tubuh memperoleh energi ?
  • apa yang terjadi apabila terjadi gangguan respirasi?
  • Selama proses tanya-jawab dalam diskusi diharapkan siswa dapat menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan secara terbuka dapat mengkritisi pendapat yang ada secara konstruktif sesuai dengan etika ilmiah dan kaidah sopan-santun.
  • Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk mengeksplorasi kemampuan kognitif dan afektif  serta mengarahkan siswa kepada tujuan pembelajaran

 

  1. Kegiatan Inti (80 menit)
  • Dengan menggunakan power-point yang sudah disiapkan guru menjelaskan tentang kebutuhan energi agar makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan hidup, tumbuh, berkembang dan menjaga keberlangsungan jenisnya, sambil selalu menghubungkan apa yang dijelaskannya dengan berbagai pendapat yang telah disampaikan siswa selama diskusi berlangsung
  • Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Masing-masing kelompok melakukan diskusi tentang jumlah energi yang dapat dihasilkan dari proses respirasi dengan menggunakan karbohidrat/glukosa sebagai substrat
  • Dengan menggunakan media interaktif guru membimbing murid menganalisis tahapan respirasi seluler dan menghitung berapa jumlah energi yang dihasilkan dari masing-masing tahapan respirasi tersebut

 

  1. Penutup ( 5 menit)
  • Post test , membandingkan tahapan respirasi berdasarkan : tempat terjadinya, senyawa yang  dihasilkan dan perolehan energinya,ada tidaknya oksigen

 

 

  1. 2.       PertemuanKedua:
  2. Pendahuluan/KegiatanAwal (5 menit)
  • Menjelaskan KI, KD yang harus dicapai siswa
  • Memotivasi siswa
  • Peserta didik diminta menjelaskan respirasi an aerob pada mikroorganisme dan jaringan tubuh hewan
  • Guru memberi ilustrasi tentang tapai. Berbagai aspek tentang tapai digunakan guru untuk memancing tanya-jawab dan diskusi sehingga siswa dapat menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan secara terbuka dapat mengkritisi pendapat yang ada secara konstruktif sesuai dengan etika ilmiah dan kaidah sopan-santun.
  • Guru juga menyampaikan tentang kelelahan. Berbagai aspek tentang kelelahan digunakan guru untuk memancing tanya-jawab dan diskusi sehingga siswa dapat menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan secara terbuka dapat mengkritisi pendapat yang ada secara konstruktif sesuai dengan etika ilmiah dan kaidah sopan-santun.
  • Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk mengeksplorasi kemampuan kognitif dan afektif serta mengarahkan siswa kepada tujuan pembelajaran

 

  1. KegiatanInti ( 80 menit)
  • Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Masing-masing kelompok melakukan studi literatur dan diskusi dengan topik : Perbedaan tahapan respirasi aerob dan an-aerob
  • Studi literatur dan diskusi juga dilakukan untuk topik: Akibat respirasi an-aerob yang terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi dan jaringan otot hewan
  • Dengan menggunakan power-point yang sudah disiapkan guru menjelaskan tentang  tahapan respirasi aerob dan an-aerob serta akibat respirasi an-aerob yang terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi dan jaringan otot hewan.
  • Selama menjelaskan konsep-konsep penting tentang respirasi an-aerob, guru juga selalu menghubungkan apa yang dijelaskannya dengan berbagai pendapat yang telah disampaikan siswa selama diskusi berlangsung
  • Dengan menggunakan media interaktif guru membimbing murid menganalisis tahapan respirasi an-aerob dan menghitung berapa jumlah energi yang dihasilkan atau yang dibutuhkan dari masing-masing tahapan respirasi tersebut

 

  1. Penutup (5 menit),
  • Melalui diskusi kelompok murid dapat menyimpulkan respirasi sebagai peristiwa katabolisme dapat dibedakan menjadi respirasi aerob dan anaerob

 

  1. 3.       Pertemuan Ketiga:
  2. Pendahuluan/KegiatanAwal (5 menit)
  • Memberikan Quiz : Penggalian informasi awal dari siswa tentang konsep fotosintesis dan hubungannnya dengan anabolisme karbohidrat. Siswa merespons quiz dengan mengajukan pendapat atau ide, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan secara terbuka dapat mengkritisi pendapat yang ada secara konstruktif sesuai dengan etika ilmiah dan kaidah sopan-santun.
  • Menjelaskan KI, KD yang harus dicapai siswa
  • Memotivasi siswa
  • Guru memberi ilustrasi tentang kemampuan tumbuhan dalam menghasilkan berbagai macam zat yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain yang bersifat heterotrof. Pada saat yang sama guru juga memulai mengajukan pertanyaan yang terkait dengan ilustrasi yang disampaikan sebagai topik diskusi
  • Apakah fotosintesis hanya terjadi di daun?
  • Apakah kita dapat mengganti cahaya matahari dengan sumber cahaya lain ?
  • Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk mengeksplorasi kemampuan kognitif dan afektif serta mengarahkan siswa kepada tujuan pembelajaran
  1. KegiatanInti ( 80 menit)
  • Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Masing-masing kelompok melakukan studi literatur dan diskusi dengan topik : Tahapan reaksi terang dan reaksi gelap pada proses fotosintesis
  • Dengan menggunakan power-point/media interaktif yang sudah disiapkan guru menjelaskan tentang reaksi gelap dan reaksi terang fotosintesis
  • Selama menjelaskan konsep-konsep penting tentang reaksi gelap dan reaksi terang fotosintesis, guru juga selalu menghubungkan apa yang dijelaskannya dengan berbagai pendapat yang telah disampaikan siswa selama diskusi berlangsung
  1. Penutup (5 menit)
  • Post test : reaksi gelap dan reaksi terang
  • Pembagian kelompok praktikum

 

  1. 4.       Pertemuan Keempat:
  2. Pendahuluan/KegiatanAwal (5 menit)
  • Membagikan lembar kerja Praktikum percobaan pH dan suhu terhadap kerja enzim kepada kelompok yang sudah di bentuk.
  • Motivasi :
  • Faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap kerja enzim ?
  • Bagaimana membuktikan kerja enzim dipengaruhi oleh pH dan suhu?
  • Motivasi :
    • Apakah enzim bisa bekerja pada suhu dingin atau panas?

 

  1. Kegiatan Inti ( 80 menit)
  • Praktikum percobaan enzim di laboratorium secara berkelompok dengan perlakuan berbeda pada setiap kelompoknya dengan menggunakan LKS
  • Tabulasi data antar kelompok
  • Diskusi antar-kelompok : Analisis data dan pengambilan  kesimpulan
  1. Penutup (5 menit), dan seterusnya.
  • Melalui diskusi kelompok siswa dapat menyimpulkan faktor-faktor  yang berpengaruh terhadap kerja enzim.

 

  1. 5.       Pertemuan kelima:
  2. Pendahuluan/KegiatanAwal (5 menit)
  • Membagikan lembar kerja Praktikum Ingenhouz kepada kelompok yang sudah di bentuk.
  • Motivasi :
  • Faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap peristiwa fotosintesis ?
  • Bagaimana membuktikan bahwa O2 merupakan hasil samping dari fotosintesis?
  • Motivasi :
    • Apakah fotosintesis hanya terjadi di daun?
    • Apakah kita dapat mengganti cahaya matahari dengan sumber cahaya lain ?

 

  1. KegiatanInti ( 80 menit)
  • Praktikum Ingenhouz di laboratorium secara berkelompok dengan perlakuan berbeda pada setiap kelompoknya dengan menggunakan LKS
  • Tabulasi data antar kelompok
  • Diskusi antar-kelompok : Analisis data dan pengambilan  kesimpulan
  1. Penutup (5 menit), danseterusnya.
  • Melalui diskusi kelompok siswa dapat menyimpulkan faktor-faktor  yang berpengaruh terhadap peristiwa fotosintesis serta membuktikan bahwa O2 merupakan hasil samping dari fotosintesis
  1. 6.       Pertemuan keenam:
  2. Pendahuluan/KegiatanAwal (5 menit)
  • Menjelaskan KI, KD yang harus dicapai siswa
  • Memotivasi siswa
  • Guru memberi ilustrasi tentang sebaran tanaman dari mulai daerah lintang tinggi yang dingin hingga khatulistiwa yang panas. Terutama dari aspek suhu dan ketersediaan air yang berhubungan dengan transpirasi dan fotosintesis. Selanjutnya guru memfokuskan masalah pada: bagaimana adaptasi  fotosintesis tumbuhan  pada lingkungan kering ?. Masalah ini digunakan guru untuk memancing tanya-jawab dan diskusi sehingga siswa dapat menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan secara terbuka dapat mengkritisi pendapat yang ada secara konstruktif sesuai dengan etika ilmiah dan kaidah sopan-santun.
  • Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk mengeksplorasi kemampuan kognitif dan afektif serta mengarahkan siswa kepada tujuan pembelajaran
  1. KegiatanInti ( 80 menit)
  • Dengan menggunakan power-point yang sudah disiapkan guru menjelaskan tentang fotosintesis tumbuhan C4 dan CAM. Selama menjelaskan konsep-konsep penting, guru juga selalu menghubungkan apa yang dijelaskannya dengan berbagai pendapat yang telah disampaikan siswa selama diskusi berlangsung
  1. Penutup (5 menit), dan seterusnya.
  • Murid membuat resume perbedaan antara fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM

 

  1. Penilaian
  2. Jenis/teknik  penilaian

Observasi

  • Unjuk kerja
  • Sikap ilmiah dalam melaksanakan eksperimen dan menyusun laporan
  1. Bentuk instrument dan instrument

Portofolio

  • Laporan Percobaan Enzim katalase

Test kognitif

  • Pilihan ganda

 

  1. Pedoman penskoran
  • Lembar penilaian kegiatan praktikum

 

Mengetahui                                                                                       Tangerang,    September  2014

Kepala MAN Kronjo                                                                        Guru Mata Pelajaran

KINGDOM PLANTAE (KERAJAAN TUMBUHAN)


Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Ciri-ciri umum:

  • Organisme multiseluler dan bersifat eukariot.
  • Memiliki dinding sel dari selulosa.
  • Hampir seluruh anggotanya berklorofil sehingga bersifat autotrof.

Kingdom Plantae terdiri dari:

1.     Bryophyta (Tumbuhan Lumut)

2.     Pterydophyta (Tumbuhan Paku)

3.     Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Nama lainnya Embriophyta siphonogamae (tumbuhan berembrio yang perkawinannya melalui suatu saluran) atau Anthophyta (tumbuhan berbunga) atau Phanerogamae (alat kelaminnya tampak jelas)

BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)

Ciri-ciri tumbuhan lumut:

1. Tidak memiliki jaringan pengangkut (xylem dan floem)

2. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus)

3. Mengalami pergiliran keturunan yaitu fase gametofit (menghasilkan sel gamet) dan fase sporofit (menghasilkan spora) disebut metagenesis

4. Memiliki alat serupa akar disebut rhizoid, berfungsi melekatkan tubuh lumut

5. Merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus (Ko rmophyta)

lumut hati2

Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat kelamin) yaitu:

–        Alat kelamin jantan (Anteridium) yang menghasilkan spermatozoid

–        Alat kelamin betina (Arkegonium) yang menghasilkan ovum.  Kedua gametangia tersebut bisa terdapat dalam satu individu (monoesius/berumah satu) atau terpisah pada dua individu (dioesius/berumah dua). Sporogonium adalah badan penghasil spora.

Klasifikasi Tumbuhan Lumut

1.     Kelas Hepaticeae (lumut hati)

Bentuknya pipih seperti pita, dahulu digunakan untuk pengobatan hepatitis. Contohnya: Marchantia polymorpha

2.     Kelas Musci (lumut daun)

Contohnya: Sphagnum sp yaitu lumut gambut yang dapat disterilkan dan digunakan sebagai pengganti kapas.

 METAGENESIS LUMUT

daur hidup lumut3

PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)

Tumbuhan ini termasuk kormophyta berspora, sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Tumbuhan paku menyukai tempat yang lembab (higrofit), tetapi ada pula yang hidup sebagai saprofit atau epifit. Tumbuhan ini mengalami metagenesis (gametofit dan sporofit).

daun muda paku daun paku

Akar tumbuhan paku berupa akar serabut, ujung akar dilindungi kaliptra. Batang bercabang-cabang dan daunnya banyak. Struktur dalam batang meliputi epidermis, korteks, dan silinder pusat. Berkas pengangkut tersusun konsentris (xilem dikelilingi floem). Daun ada yang kecil (mikrofil) dan ada yang besar (makrofil). Sporangium terkumpul dalam sorus. Sorus dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Menurut fungsinya, daun untuk fotosintesis disebut tropofil dan daun penghasil spora disebut sporofil.

Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

1.     Paku homospora atau isospora            : menghasilkan 1 jenis spora, misalnya paku kawat (Lycopodium elevatum)

2.     Paku heterospora                      : menghasilkan 2 jenis spora yaitu mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata)

3.     Paku peralihan                             : menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)paku tanduk rusa

METAGENESIS PAKU

daur hidup tumbuhan paku

Klasifikasi tumbuhan paku

1.     Kelas Equisetinae       : spora sama besar, sporofit diujung cabang atau batang berkumpul membentuk badan seperti gada atau kerucut, contoh; paku ekor kuda (Equisetum debile).

2.     Kelas Lycopodinae     : berupa rerumputan dengan daun kecil tersusun rapat, heterospora, sporofit bentuk jantung, contoh; paku rane (sbg tanaman hias) dan paku kawat (sbg bahan penghasil obat)

3.     Kelas Filicinae                               : mempunyai makrofil dengan tulang daun dan mempunyai daging daun (mesofil), contoh; Adiantum cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung), Platycerium nidus (paku tanduk rusa) sebagai tanaman hias dan Gleichenia linearis (paku resam) sebagai pelindung tanaman

4.     Kelas Hydropteridales              : Marsilea crenata (semanggi), Salvinia natans (kiambang) sebagai sayuran dan Azolla pinnata bersimbiosis dengan Anabaena azollae sebagai pupuk hijau.

FAKTOR PEMBEDA LUMUT PAKU
Bakal tumbuhan protonema Protalium
Fase dominan gametofit Sporofit
Perolehan nutrisi Osmosis dan difusi jaringan Berkas pembuluh
perakaran rizoid Serabut, rizoma

 

SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)

Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu  biji sebagai alat berkembang biak yang mengandung embrio sebagai turunan generatifnya (Embriophyta siphonogamae). Tumbuhan berbiji juga merupakan tumbuhan berkormus (kormophyta) karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki berkas pembuluh angkut yaitu xylem dan floem.

Tumbuhan berbiji dikelompokkan menjadi 2 subdivisi, yaitu:

1.     Subdivisi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik. Tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

a)     Kelas Cycadinae          : berumah dua, strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contoh; Cycas rumphii (pakis haji).

b)     Kelas Coniferae          : strobilus berbentuk kerucut. Strobilus betina memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan. Contoh; Pinus merkusii (pinus), Agathis alba (damar)

c)     Kelas Gnetinae            : berumah dua. Contohnya; Gnetum gnemon (melinjo).

d)     Kelas Ginkgoinae       : berumah dua. Contohnya; Ginkgo biloba.

cemara ginkgo2 gymnos22 pakishaji strobilus4

2.      Subdivisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan secara generatif, serta memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Angiospermae terdiri dari 2 kelas, yaitu:

a)     Kelas Monocotyledonae (berkeping satu)

Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:

Ø  Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.

Ø  Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.

Ø  Musaceae, contohnya pisang.

Ø  Orchidaceae, contohnya anggrek.

Ø  Arecaceae, contohnya kelapa, palem.

b)     Kelas Dicotyledonae (berkeping dua)

Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:

Ø  Papilionaceae, contohnya kacang tanah.

Ø  Labiatae, contohnya kentang.

Ø  Rubiaceae, contohnya kopi.

Ø  Rutaceae, contohnya jeruk.

Ø   Mimosaceae, contohnya putri malu.

 anatomi bunga BUAH KELAPA tomat2 tulip

Perbedaan Angiospermae dengan Gymnospermae

Struktur

Gymnospermae

Angiospermae

Alat reproduksi

Strobilus

Bunga dengan putik & benang sari

Jaringan pembuluh

Xylem berupa trakeid, floem tidak disertai sel pengiring

Xylem berupa trakeid & trakea, floem disertai sel pengiring

Bakal biji

Tidak dilindungi daun buah

Dilindungi daun buah

Pembuahan

Tunggal

Ganda

 

Perbedaan Monokotil dan Dikotil

Struktur

Monokotil

Dikotil

Kotiledon

Satu

Dua

Ujung akar & batang lembaga

Dilindungi oleh akar lembaga (koleoriza) & batang lembaga (koleoptil)

Tidak memiliki pelindung

Sistem akar

Serabut, tidak berkambium

Tunggang, berkambium

Tudung akar (kaliptra)

Mempunyai kaliptra

Tidak memiliki kaliptra

Batang

Tidak berkambium

Berkambium

Susunan tulang daun

Sejajar

Menyirip/menjari

Jumlah mahkota & kelopak bunga

Kelipatan 3

Kelipatan 2,4,5