Guru Efektif


  1. Sudah menyiapkan pernyataan-pernyataan tentang ekspektasi positif di hari pertama sekolah
  2. Menciptakan iklim kelas yang mengkomunikasikan ekspektasi positif
  3. Menghadiri pertemuan profesional untuk belajar
  4. Memiliki tujuan pribadi yang tinggi ekspektasinya
  5. Memulai kelas langsung dengan memberikan tugas, bukannya mengabsen

Guru bukan orang rendahan atau miskin


Fakta-fakta tentang guru di Amerika pada tahun 2002:

  1. Jumlah guru di Amerika 3,3 juta orang
  2. Rata-rata penghasilan mereka >$63.000/tahun (>$5.250/bulan)
  3. 54,5% guru memiliki gelar master dan 1,7% memiliki gelar doktor
  4. Sebanyak 82% sudah memiliki rumah sendiri

(National education association, american federation of teacher: market data retrieval and teacher, november 2002)

GURU ADALAH MANUSIA SETENGAH DEWA???


Pengertian Guru Profesional DefinisiMenurut Para Ahli

Pengertian Guru – Dalam proses belajar mengajar guru adalah orang yang memberikan pelajaran. Dalam kamus bahasa Indonesia, guru diartikan “orang yang kerjanya mengajar”. (Purwanarminta, 1984: 335) Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan serta dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan”.

Pengertian Guru Profesional DefinisiMenurut Para Ahli (Sardiman, 2001:123)  Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah” (Djamarah, 1994:33). Pada  sisi lain , Djamarah berpendapat “guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal di sekolah maupun di luar sekolah” (Djamarah, 2000:32).
Latar belakang pendidikan seorang guru dari guru lainnya terkadang tidak sama dengan pengalaman pendidikan yang pernah dimasuki selama jangka waktu tertentu. Perbedaan latar belakang pendidikan akan mempengaruhi kegiatan guru dalam melaksanakan kegiatan interaksi belajar mengajar. Tetapi, karena banyaknya guru   yang dibutuhkan di madrasah-madrasah maka latar belakang pendidikan seseorang seringkali tidak dipertimbangkan..
Kompetensi Guru
“Kompetensi berasal dari bahasa inggris, yakni “Competency” yang berarti kecakapan, kemampuan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan) sesuatu” (Djamarah, 1994 : 33).
Kalau kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan, maka hal ini eratkaitannya dengan pemilikan pengetahuan, kecakapan atau keterampilan sebagai guru. Dengan demikian, tidaklah berbeda dengan kemampuan kompetensi yang dikemukakan oleh abdul kadir Munsyi (1994 : 33).Yang mengatakan bahwa “Kompetensi sebagai suatu tugas yang memadai atau memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang”. Pengertian Guru
Terkait dengan pendapat di atas, Ametembun (1994 :33) megemukakan bahwa “Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun luar sekolah”. Ini berarti bahwa seorang guru, minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dipahami bahwa kompetensi guru merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh seorang guru, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan serta tanggung jawab terhadap murid-murid yang di asuhnya,sehingga tugasnya sebagai seorang pendidik dapat terlaksana dengan baik.
Untuk mendapat pengertian dan pengetahuan mengenai kompetensi guru ini, pembahasan berikut akan membahas sepuluh kompetensi propesional guru yang harus dimiliki dan bahkan dikuasi dalam dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai pengajar. Pengertian Guru Profesional
Dalam hal inilah guru perlu mengetahui dan memahami kompetensi sebagai guru dengan segala seluk beluknya. Kompetensi guru yang dikatan sebagai modal dalam pengelolaan pendidikan dan pengajaran banyak macamnya. Secara garis besar dapat di lihat dari dua segi yaitu dari segi kompetensi pribadi dan dari kompetensi professional. Adapun macam-macam kompetensi tersebut ialah:
  1. Mengembangkan kepribadian
  2. Berintraksi dan berkomunikasi
  3. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
  4. Melaksanakan administrasi sekolah
  5. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
  6. Menguasi landasan kependidikan
  7. Menguasi bahan pengajaran
  8. Menyusun program pengajaran
  9. Melaksanakan program pengajaran
  10. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan (Usman, 1999: 16).

EKOSISTEM


  1. KOMPONEN EKOSISTEM

Ekosistem tersusun dari komponen hidup (biotik) dan komponentak hidup (abiotik). Antara kedua komponen tersebut saling berinteraksi.

1)       KomponenBiotik

Komponen biotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atasmakhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, ataupun makhluk hidup pengurai. Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, komponen biotic dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai). Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Produsen berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen sebagai pemakan, dan dekomposer menjadi pengurainya.

a. Produsen

Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Semua tumbuhan berklorofil merupakan produsen karena dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis. Fotosintesis dapat terjadi dengan bantuan cahaya matahari. Hasil fotosintesis berupa gula yang kemudian dapat diurai menjadi lemak, protein, karbohidrat, dan vitamin yang merupakan sumber energi bagi makhluk hidup lainnya.

b. Konsumen

Konsumen merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai pemakan bahan organik atau energi yang dihasilkan oleh produsen yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Manusia dan hewan merupakan konsumen karena tidak dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik sehingga manusia dam hewan disebut konsumen. Dengan demikian, kehidupan konsumen sangat bergantung kepada produsen.

 

Konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut:

  • Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan konsumen yang memakan tumbuhan secara langsung, misalnya, hewan pemakan tumbuhan (herbivor), seperti zooplankton, ulat, belalang, tikus, sapi, kerbau, kambing, dan kuda.
  • Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama, misalnya, burung pemakan ulat dan ular pemakan tikus. Biasanya adalah hewan pemakan daging (karnivora).
  • Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat kedua, misalnya, burung elang pemakan ular atau burung alap-alap pemakan burung pemakan ulat.
  • Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat ketiga. Manusia sebagai pemakan tumbuhan dan daging (omnivora) berada pada tingkatan konsumen.

c. Dekomposer (Pengurai)

Pernahkah kalian bayangkan bagaimana jika di alam ini tidakterdapat mikroorganisme pengurai (dekomposer)? Sampah tidak terurai,bangkai binatang akan teronggok begitu saja hingga menimbulkan bauyang tidak sedap. Menakutkan bukan? Namun, jangan khawatir. Semuaitu tidak akan terjadi karena Tuhan telah menciptakan makhluk hidupkecil yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.Makhluk hidup kecil ini adalah mikroorganisme pengurai atau seringdisebut dengan dekomposer. Onggokan sampah yang menumpuk akandiurai oleh bakteri pembusuk dan jamur. Sisa-sisa makanan, bangkaibinatang, dan sisa bahan organik lainnya akan menjadi makanan bagibakteri pembusuk. Setelah diurai oleh bakteri, sisa bahan organictersebut membusuk menjadi komponen penyusun tanah. Tanah menjadisubur dan baik untuk ditanami. Begitu seterusnya sehingga tanamansebagai produsen dikonsumsi oleh konsumen primer dan sampai padaakhirnya konsumen akhir mati dan diuraikan oleh dekomposer.

komponen penyusun ekosistem

komponen penyusun ekosistem

ekosistem

ekosistem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2)   Komponen Abiotik

a. Cahaya Matahari

Dalam berfotosintesis, tumbuhan hijau memerlukan cahayamatahari. Tanpa adanya cahaya matahari, tumbuhan hijau tidak dapatmelakukan fotosintesis. Dengan kata lain, cahaya matahari adalah sumberenergi utama dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis yang berupabahan organik dimanfaatkan oleh hewan dan manusia sebagai sumbermakanan. Secara tidak langsung, cahaya matahari merupakan sumberenergi utama dalam ekosistem.Selain itu, cahaya matahari juga berpengaruh terhadap keberadaansiang, malam, dan suhu lingkungan.

b. Oksigen dan Karbon Dioksida

Oksigen diperlukan oleh hewan, tumbuhan, dan manusia dalamproses respirasi. Pada respirasi dikeluarkan gas karbon dioksida. Karbondioksida diperlukan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dalamproses fotosintesis akan dilepaskan oksigen. Dengan demikian, terjadisiklus oksigen dan karbon dioksida dalam proses pernapasan danfotosintesis.

c. Air

Untuk mempertahankan hidupnya, setiap makhluk hidupmemerlukan air. Tubuh makhluk hidup terdiri dari 90% air. Air berfungsisebagai pelarut zat makanan yang dimakan oleh makhluk hidup. Airjuga diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Bagi hewanair, seperti ikan, katak, dan buaya, air diperlukan untuk tempat hidupnya.

d. Tanah

Tanah merupakan tempat tumbuh makhluk hidup dalam suatuekosistem. Selain itu, tanah merupakan sumber makanan bagi hewandan tumbuhan. Tanah merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidupyang beraneka ragam. Pada tanah gembur terdapat lebih banyak makhlukhidup daripada pada tanah tandus. Bagi tumbuhan, tanah merupakantempat tumbuh tanaman tersebut. Dapat dikatakan bahwa secaralangsung atau tidak langsung, semua makhluk hidup untukmempertahankan hidupnya bergantung pada tanah.

e. Suhu

Seperti telah disebutkan di atas bahwa adanya cahaya mataharisangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya suhu. Pada saat mataharibersinar terik dengan intensitas yang tinggi, suhu udara akan meningkatsehingga udara terasa panas. Sebaliknya, jika matahari tidak terik danintensitas penyinarannya rendah, suhu udara akan menurun sehinggaudara terasa sejuk sampai dingin.Terjadinya perubahan suhu dari panas ke dingin atau sebaliknyasangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup yang ada didalam suatu ekosistem karena perubahan suhu ini dapat mengakibatkanperubahan iklim dan curah hujan.

f. Kelembapan

Daerah yang berhawa dingin seperti pegunungan lebih lembapdaripada daerah yang berhawa panas seperti pantai. Tumbuhan yanghidup di dua daerah tersebut juga berbeda. Pada daerah lembap, lebihbanyak terdapat tumbuhan yang memerlukan sedikit sinar matahari,seperti paku-pakuan, lumut, dan anggrek-anggrekan yang biasanya hidupsecara epifit pada batu-batu lembap, batang kayu basah, dan lainnya.Di daerah panas, misalnya pantai, lebih banyak ditumbuhi tumbuhan,seperti bakau dan pohon kelapa.

 

BENTUK INTERAKSI MAHLUK HIDUP

 

Ada berbagai macam bentuk interaksi antarmakhluk hidup, ada yang saling menguntungkan, ada yang salah satu diuntungkan, dan ada pula yang merugikan. Macam-macam bentuk interaksi makhluk hidup itu adalah simbiosis, netralisme, antibiosis, predatorisme, dan kompetitif.

Simbiosis

Simbiosis adalah hidup bersama antara dua makhluk hidup yangberbeda jenis. Simbiosis dapat dibagi menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.

1)   Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama antara dua makhluk hidup yang keduanya saling diuntungkan, misalnya, simbiosis antara bunga dan lebah, jamur dan ganggang, burung jalak dan badak, serta kacang tanah dan bakteri Rhizobium.

a)      Lebah dengan bunga

Lebah mendapatkan madu sebagai makanannya, sedangkan bunga terbantu penyerbukannya oleh lebah. Pada saat mengisap madu, benang sari akan terbawa oleh lebah sehingga pada saat lebah mengisap madu bunga lain, benang sari yang menempel tadi akan menempel di kepala putik bunga lain sehingga terjadilah penyerbukan.

b)      Jamur dan ganggang

Ganggang memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis sehingga menghasilkan energi atau makanan yang dibutuhkan oleh jamur. Pada proses fotosintesis diperlukan air dari dalam tanah. Untuk memperolehnya, dibantu oleh jamur yang memiliki rizoid (bukan akar sejati). Tanpa air, tidak akan terjadi fotosintesis dan tanpa klorofil juga tidak akan terjadi fotosintesis. Dapat dikatakan bahwa antara jamur dan ganggang saling diuntungkan.

c)      Badak dan burung jalak

Burung jalak akan memakan kutu-kutu yang terdapat pada kulit badak sehingga badak terhindar dari rasa gatal yang disebabkan oleh kutu tersebut, sedangkan burung jalak juga diuntungkan karena dapat memperoleh makanan dengan memakan kutu tersebut.

d)      Kacang tanah dan bakteri Rhizobium

Kacang tanah dan bakteri saling diuntungkan. Bakteri Rhizobium dapat mengikat nitrogen dari udara yang kemudian dimanfaatkan oleh tanaman kacang tanah, sedangkan bakteri terlindungi dan mendapatkan air dan nutrisi dari bintil-bintil akar kacang tanah.

 

mutualisme 2mutualisme

 

 

 

 

 

 

2)   Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hidup bersama antara dua makhluk hidup berbeda jenis, tetapi satu makhluk hidup diuntungkan (parasit) dan satu makhluk hidup dirugikan (inang). Misalnya, simbiosis antara cacing pita dengan tubuh manusia, jamur dengan tubuh manusia, kutu kepala dengan tubuh manusia, dan benalu dengan tubuh manusia. Makhluk hidup yang diuntungkan biasa disebut parasit dan makhluk hidup yang dirugikan disebut inang. Parasit yang hidup di luar tubuh inang disebut dengan ektoparasit, sedangkan parasit yang tumbuh di dalam tubuh inang disebut endoparasit. Contoh lain simbiosis parasitisne adalah sebagai berikut.

a)      Cacing pita dan tubuh manusia

Cacing pita hidup secara endoparasit di dalam usus manusia. Manusia dirugikan karena cacing pita mengisap darah dan sari makanan yang dibutuhkan manusia sehingga manusia menjadi kurus dan pucat karena kekurangan darah dan sari makanan. Cacing pita menjadi diuntungkan karena mendapat makanan untuk kelangsungan hidupnya.

 

b)      Jamur dan tubuh manusia

Jamur seperti jamur panu hidupnya menempel pada kulit manusia. Jamur diuntungkan karena mendapat makanan dari tubuh manusia. Manusia dirugikan karena selain merasakan gatal, manusia juga kehilangan zat makanan yang diambil oleh jamur.

 

c)      Kutu kepala dan tubuh manusia

Kutu kepala hidup secara ektoparasit di kepala manusia. Kutu diuntungkan karena mendapat makanan atau mengisap darah manusia. Manusia dirugikan karena kehilangan darah dan rasa gatal yang ditimbulkan karena gigitan kutu tersebut.

parasit 2

 

d)      Benalu dan pohon avokad

Benalu diuntungkan karena mendapat makanan dengan mengisap sari makanan dari tubuh pohon avokad, sedangkan pohon avokad dirugikan karena kehilangan sari makanan yang diambil oleh benalu.

parasit

 

3)   Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hidup bersama antara dua makhluk hidup berlainan jenis, salah satu makhluk hidup diuntungkan dan makhluk hidup yang lain tidak dirugikan, misalnya, simbiosis antara anggrek dan pohon mangga; antara ikan hiu dan ikan remora.

a)      Anggrek dan pohon mangga

Anggrek dapat hidup dengan menempel pada batang pohon mangga dan pohon mangga yang ditempelinya tidak dirugikan karena anggrek dapat membuat makanan sendiri sehingga tidak mengisap makanan dari pohon mangga yang ditumpanginya.

 

b)      Ikan hiu dan ikan remora

Ikan remora yang selalu berdekatan dengan ikan hiu dapat memperoleh makanan dari sisa-sisa makanan yang dimakan ikan hiu. Selain itu, ikan remora mendapat tempat berlindung dari hewan-hewan pemangsa. Ikan hiu tidak dirugikan karena keberadaan kawanan remora kecil ini.

komensalisme

 

Antibiosis

Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup, salah satu makhlukhidupnya mengeluarkan zat antibiotik yang dapat membahayakan makhluk hidup yang lain. Contohnya, interaksi antara jamur Penicillium dengan mikroorganisme lainnya. Jamur ini mengeluarkan racun yang dapat menghambat atau mematikan makhluk hidup yang lainnya. Antibiosis pada tumbuhan disebut alelopati, contohnya, tumbuhan kamboja dan gamal. Tumbuhan ini dapat mengeluarkan racun yang bisa membunuh tumbuhan di sekitarnya sehingga tumbuhan ini dapat memenangkan kompetisi dalam memperoleh makanan dan cahaya matahari.

 

Predatorisme

Predatorisme adalah hubungan antara makhluk hidup yang satudengan makhluk hidup yang lain. Makhluk hidup yang satu memangsa makhluk hidup yang lain. Misalnya, kucing memangsa tikus, elang memangsa ular, dan harimau memangsa zebra.

predasi 2

 

Kompetisi

Kompetisi adalah hubungan antara makhluk hidup dalam satuekosistem di saat makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain saling bersaing untuk mendapatkan makanannya. Persaingan ini disebabkan makhluk hidup tersebut mempunyai kesamaan bahan makanannya. Contohnya, domba, sapi, kuda, zebra, dan rusa yang hidup di dalam ekosistem padang rumput saling bersaing untuk mendapatkan rumput sebagai bahan makanannya.

kompetisi

 

ALIRAN ENERGI

Energi matahari merupakan sumber energi bagisegala kehidupan. Hanya organisme autotrof yang dapat menangkap dan memanfaatkan energi matahari melalui proses fotosintesis. Organisme autotrof mengubah energi matahari menjadi gula dan oksigen. Dalam suatu ekosistem, energi mengalir dari matahari hingga ke pengurai. Produsen mendapatkan energi dari matahari yang oleh tumbuhan diubah menjadi energi kimia. Energi kimia kemudian berpindah ke konsumen I, lalu ke konsumen II, ke konsumen III, dan seterusnya. Inilah yang disebut dengan aliran energi di dalam ekosistem. Aliran energi ini akan berakhir pada proses penguraian. Dalam proses ini, energi dilepaskan dalam bentuk panas yang tersebar di lingkungan dan tidak dimanfaatkan lagi.

 

Produsen menempati tingkat trofik I, komsumen I menempati tingkat trofik II, dan seterusnya. Semakin jauh jarak transfer energy dari matahari, semakin kecil aliran energinya. Berarti konsumen III pada tingkat tofik IV mendapatkan transfer energi yang paling kecil sehingga rawan punah. Mengapa semakin jauh dari matahari, energi yang didapatkan semakin kecil? Pada setiap trofik, energi yang dilepaskan ke lingkungan sekitar 90%, yang dimanfaatkan organ hanya 10%. 90% panas yang dilepas ke lingkungan ini tidak dapat didaur ulang karena energi tidak dapat didaur ulang. Akibatnya, pemborosan energi telah terjadi di dalam ekosistem.

 

  1. Rantai Makanan. Untuk kelangsungan hidupnya, makhluk hidup memerlukanmakanan. Dalam satu ekosistem terdapat hubungan makan dan dimakan sehingga terbentuklah rantai makanan. Rantai makanan dapat diartikan pula sebagai pengalihan energi dari tumbuhan melalui beberapa makhluk hidup yang makan dan dimakan. Sebagai contoh, marilah kita menuju ke dalam ekosistem sawah. Di sawah terdapat tanaman padi, tanaman padi dimakan oleh belalang, belalang dimakan oleh katak, katak dimakan ular, setelah ular mati, bangkainya akan dimakan dan diuraikan oleh dekomposer, decomposer akan menyuburkan tanah dan memberikan makanan bagi tumbuhtumbuhan. Begitu seterusnya hingga siklus berulang kembali.
  2. Jaring-Jaring Makanan. Jika dalam rantai makanan dapat ditarik satu garis lurus, padajaring-jaring makanan ini, peristiwa makan dan dimakan tidak sesederhana yang kalian bayangkan karena satu makhluk hidup dapat memakan lebih dari satu jenis makanan dan satu makhluk hidup dapat dimakan oleh lebih dari satu makhluk hidup sehingga garis yang terjadi saling bersilangan. Dalam kehidupan ini, rantai makanan dapat saling berhubungan satu dengan yang lain sehingga dapat membentuk suatu jaring-jaring yang sangat kompleks. Keadaan inilah yang disebut dengan jaring-jaring makanan.

rantai makanan

jaring-jaring makanan

jaring-jaring makanan

 

PIRAMIDA EKOLOGI

piramida ekologi

piramida ekologi

 

PIRAMIDA ENERGI

piramida energi

piramida energi

 

PIRAMIDA BIOMASSA

PIRAMIDA BIOMASSA

 

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


1. ORGAN REPRODUKSI PRIA

Alat kelamin dalam pria terdiri atas:

a.     Testis

Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.

b.     Saluran reproduksi, terdiri atas:

–     Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak.

–    Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).

c.     Kelenjar kelamin

Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu:

–    Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma.

–    Kelenjar prostat:     getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.

–    Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah

–    Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke urethra.

Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria).

e.     Urethra

Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:

–    sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh

–    sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.

Alat kelamin luar pria terdiri atas:

a.    Penis

Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat.

b.    Scrotum

Merupakan kantung tempat kedua testis berada.di dalam skrotum terdapat alat repreduksi dalam yang di sebut testis.pada alat reproduksi laki-laki terdapat dua sekrotum yaitu skrotum bagian kanan dan kiri yaitu:

  • Otot dartos, merupakan otot yang membatasi antara skrotum kanan dan kiri . otot dartos berfungsi untuk menggerakkan skrotum untuk mengerut dan mengendur
  • Otot kremaster, merupakan penerusan otot lurik dinding perut.otot ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil.karena proses spermatogosis dapat berjalan dengan baik pada suhu 3’C lebih rendah dari suhu di dalam tubuh.

Stuktur dari kantong skrotum yaitu banyak lipatan yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan. Kulit kantong skrotum meliki banyak kelenjar keringat untuk mendinginkannya di lakukan melalui penguapan air keringat.

alat reproduksi pria

alat reproduksi pria

 

 

 

2. ALAT REPRODUKSI WANITA

Seperti halnya pria, alat reproduksi wanita juga terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.

Alat kelamin luar wanita terdiri atas:

a.    Celah luar yang disebut vulva.

b.    Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium mayor) dan bibir kecil (labium minor).

c.    Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris), yang sejarah terjadinya sama dengan perkembangan penis pada pria.

d.    Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan saluran kelamin (vagina).

 

Alat kelamin dalam wanita terdiri atas:

a.     Ovarium (indung telur)

Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, bentuknya seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel.

b.     Saluran reproduksi

–    Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya berbentuk corong yang disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium.

–    Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahim akan selalu mengalami perubahan ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh hormon.

–    Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan merupakan organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk melahirkan bayi, maka organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah satu kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini.

alat reproduksi wanita

alat reproduksi wanita

Mekanisme produksi ovum dan siklus menstruasi

Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormon kelamin.

Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis. Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut.

–    Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium.

–    Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi hormon estrogen ialah:

  • merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim
  • menghambat produksi FSH oleh pituitari
  • memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi.

–    Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu memproduksi estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi hormon progesteron. Hormon progesteron berfungsi untuk  mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan endometrium.

–    Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH menyebabkan korpus luteum tidak dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang disebut menstruasi.

–    Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium.  Zigot akan berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang akan menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).

fertilisasi

fertilisasi

Sakus vitelinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk:

  • Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan.
  • Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama kehidupannya didalam rahim.

Amnion

Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan.

Korion

Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah ibu dengan perantaraan plasenta.

janin

Alantois

Terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh-pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta. Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Di dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta. Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolisma dan CO2 dari pembuluh darah embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu. Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta.

 

 

PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI


Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dilakukan dengan 2 cara yaitu:

  1. Secara insitu
  2. Secara eksitu
  1. Pelestarian keanekaragaman hayati secara InsituUpaya pelestarian sumber daya alam hayati di habitat atau tempat aslinya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan karakteristik tumbuhan atau hewan tertentu sangat membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke tempat lainnya. Contoh, antara lain  : a. Suaka margasatwa untuk komodo di Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo.b. Suaka margasatwa untuk badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat.c. Pelestarian bunga Rafflesia di Taman Nasional Bengkulu.d. Pelestarian terumbu karang di Bunaken.
  2. Pelestarian keanekaragaman hayati secara eksituUpaya pelestarian dengan cara penangkaran yang dilakukan bukan di habitat aslinya. Biasanya cara ini dilakukan terhadap species makhluk hidup yang langka atau yang memiliki nilai ekonomi tinggi. a.    Kebun Raya dan Kebun Koleksi untuk menyeleksi berbagai tumbuhan langka dalam rangka melestarikan plasma nuftah.b.    Penangkaran jalak bali di kebun binatang Wonokromo. Salah satu cara untuk ikut melestarikan keanekaragaman hayati secara nyata dan untuk pemenuhan kebutuhan dapur dan tanaman obat maka kita dapat membuat kebun tanaman obat, baik di sekolah ataupun di rumah kita sendiri. Dengan menggalakkan kebun tanaman obat ini, diharapkan tidak akan terjadi kelangkaan tanaman obat akibat kecenderungan mengkonsumsi obat-obatan kimia dan meninggalkan fungsi tanaman obat-obatan tradisional bagi kesehatan kita.

 

Tujuan Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Melestarikan keanekaragaman hayati berarti melestarikan ekosistem. Prioritas pertama untuk memelihara keanekaragaman hayati harus berupa pelestarian “in-situ” , baik di dalam jaringan daerah perlindungan, dalam zona samudra dan pantai, hutan-hutan maupun bentang alam yang berfungsi ganda di luar daerah pelestarian. Sedangkan pelestarian “ex-situ” dapat merupakan tambahan yang bermanfaat bagi perlindungan jenis di dalam ekosistem alami.

daur hidup Aurelia aurita (ubur-ubur)


Aurelia aurita/ubur – ubur, memiliki dua fase dalam hidupnya, yaitu fase seksual dalam bentuk medusa dan fase aseksual dalam bentuk polip.

Medusa sebut fase seksual karena ubur – ubur (aurelia aurita) melakukan reproduksi secara generarif (melibatkan induk jantan dan betina) pada saat menjadi ubur – ubur dewasa yang berbentuk MEDUSA. Ubur – ubur dewasa ini membentu sel gamet (ovum dan sperma). Sperma dihasilkan oleh testis dan ovum dihasilkan oleh ovarium.. Testis biasanya terbentuk di dekat tentakel, sedangkan ovarium terbentuk d dekat kaki. Sperma yang telah matang dikeluarkan di dalam air kemudian berenang hingga mencapai ovum dan menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi planula dan akan melekat pada dasar lautan untuk tumbuh menjadi individu baru (skifistoma)

Polip di sebut fase aseksual karena ubur – ubur (aurelia aurita) melakukan reproduksi secara vegetatif (melibatkan satu induk saja) pada saat menjadi skifistoma yang berbentuk POLIP. Reproduksi aseksual dilakukan dengan jalan membentuk kuncup yang tumbuh di dekat kaki yang semakin lama semakin besar dan membentuk tentakel. Tubuh anak hewan ini tetap melekat pada induknya hingga induk membentuk kuncup yang lain sehingga akan terbentuk koloni (strobilla). Setelah beberapa waktu, anak akan memisah dari induknya dan membentuk efira (ubur – ubur muda).

Untuk mempermudah pemahaman di atas, berikut ini daur hidup ubur – ubur :
Ubur2 dewasa – zigot – planula (larva bersilia) – skifistoma – strobilla – efira (ubur2 muda) – ubur-ubur dewasa

daurhidupaureliaok

CONTOH RPP KURIKULUM 2013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 

Sekolah                                    : MAN Kronjo

Mata Pelajaran                     : Biologi

Kelas/Semester                   : XII/Ganjil

Materi Pokok                        : Metabolisme Sel

Alokasi Waktu                      :  20 JP

 

  1. A.      Kompetensi Inti (KI)

KI 1 :

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

 

KI 2  :

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

 

KI 3  : 

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

 

KI 4  : 

Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

 

 

  1. B.      Kompetensi Dasar dan Indikator
    1. 1.       KD pada KI-1

Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses

  1. 2.       KD pada KI-2

Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

  1. 3.     KD pada KI-3  

Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan menyajikan data tentang proses metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan studi literatur untuk memahami proses pembentukan energi pada makhluk hidup

 

Indikator:

1)      Menjelaskan tahapan proses respirasi selular secara umum

2)      Menjelaskan tempat terjadinya setiap tahapan respirasi sel.

3)      Menjelaskan proses fermentasi gula.

4)      Menjelaskan hasil yang diperoleh dari respirasi aerob dan anaerob.

5)      Menjelaskan mekanisme fotosintesis pada tanaman C3, C4 dan CAM

 

  1. 4.    KD pada KI-4  

Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai media

Indikator:

1)      Melakukan percobaan pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim

2)      Melakukan Percobaan Ingenhouz

3)      Menyusun laporan hasil percobaan

 

  1. C.      Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran:

1)      Peserta didik mampu mendeskripsikan 4 tahapan proses respirasi selular secara umum

2)      Peserta didik mampu mendeskripsikan tempat terjadinya setiap tahapan respirasi sel secara tepat

3)      Peserta didik mampu mendeskripsikan proses lengkap fermentasi gula secara anaerob

4)      Peserta didik mampu membedakan hasil yang diperoleh dari respirasi aerob dan anaerob

5)      Peserta didik mampu membedakan mekanisme fiksasi CO2   pada tanaman C3, C4 dan CAM

6)      Peserta didik mampu membuktikan proses fotosintesis

7)      Peserta didik mampu membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim

8)      Peserta didik mampu menyusun laporan hasil percobaan

 

  1. D.      Materi Pembelajaran (rincian dari MateriPokok)

Enzim

Respirasi sebagai proses katabolisme karbohidrat

Fotosintesis sebagai proses anabolisme karbohidrat.

Materi pembelajaran secara rinci terlampir (Microsoft Power Point)

 

 

  1. E.       Metode Pembelajaran (Rincian dari  Kegiatan Pembelajaran)
  • Model           : Pembelajaran Kooperatif
  • Metode       : Diskusi, tanya jawab dan praktikum

 

  1. F.       Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
  2. Media                   : slide powerpoint dan video proses metabolisme (fotosintesis)

 

  1. Alat/Bahan         :

Percobaan enzim

Percobaan ingenhouse

  • Tabung reaksi + rak
  • Pipet tetes
  • Pembakar spiritus
  • mortar
  • Kaki tiga dan kaca
  • Lidi dan korek api
  • es batu
  • Ekstrak hati (enzim katalase)
  • Hidrogen Peroksida (H2O2)
  • HCl
  • NaOH
  • 1 buah Gelas kimia
  • 1 buah tabung reaksi
  • 1 buah corong gelas
  • Kristal NaHCO3
  • Tanaman air (Hydrilla)
  • Air dengan suhu yang berbeda
  • Stopwatch

 

 

 

  1. Sumber Belajar :

 

  1. Bahan ajar Power Point
  2. Internet    :

1)      http://science.nhmccd.edu/biol/bio1int.htm

2)       http://homepage.smc.edu/hodson Kent/Cells/Energetics/chloroplastB3.htm

  1. Buku :

1)      Campbell, Biology, Addison Wesley

2)      Diah Aryulina dkk, Biologi 3, Esis, Erlangga.

3)      Lembar Kerja Siswa

 

 

 

  1. G.     Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
  2. 1.       Pertemuan Kesatu:
  3. Pendahuluan/Kegiatan awal ( 5 menit)
  • Menjelaskan KI, KD yang harus dicapai siswa
  • Memotivasi siswa
  • Guru memberi ilustrasi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidup, tumbuh, berkembang dan menjaga keberlangsungan jenisnya. Pada saat yang sama guru juga memulai mengajukan pertanyaan sebagai topik diskusi
  • Bagaimana tubuh memperoleh energi ?
  • apa yang terjadi apabila terjadi gangguan respirasi?
  • Selama proses tanya-jawab dalam diskusi diharapkan siswa dapat menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan secara terbuka dapat mengkritisi pendapat yang ada secara konstruktif sesuai dengan etika ilmiah dan kaidah sopan-santun.
  • Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk mengeksplorasi kemampuan kognitif dan afektif  serta mengarahkan siswa kepada tujuan pembelajaran

 

  1. Kegiatan Inti (80 menit)
  • Dengan menggunakan power-point yang sudah disiapkan guru menjelaskan tentang kebutuhan energi agar makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan hidup, tumbuh, berkembang dan menjaga keberlangsungan jenisnya, sambil selalu menghubungkan apa yang dijelaskannya dengan berbagai pendapat yang telah disampaikan siswa selama diskusi berlangsung
  • Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Masing-masing kelompok melakukan diskusi tentang jumlah energi yang dapat dihasilkan dari proses respirasi dengan menggunakan karbohidrat/glukosa sebagai substrat
  • Dengan menggunakan media interaktif guru membimbing murid menganalisis tahapan respirasi seluler dan menghitung berapa jumlah energi yang dihasilkan dari masing-masing tahapan respirasi tersebut

 

  1. Penutup ( 5 menit)
  • Post test , membandingkan tahapan respirasi berdasarkan : tempat terjadinya, senyawa yang  dihasilkan dan perolehan energinya,ada tidaknya oksigen

 

 

  1. 2.       PertemuanKedua:
  2. Pendahuluan/KegiatanAwal (5 menit)
  • Menjelaskan KI, KD yang harus dicapai siswa
  • Memotivasi siswa
  • Peserta didik diminta menjelaskan respirasi an aerob pada mikroorganisme dan jaringan tubuh hewan
  • Guru memberi ilustrasi tentang tapai. Berbagai aspek tentang tapai digunakan guru untuk memancing tanya-jawab dan diskusi sehingga siswa dapat menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan secara terbuka dapat mengkritisi pendapat yang ada secara konstruktif sesuai dengan etika ilmiah dan kaidah sopan-santun.
  • Guru juga menyampaikan tentang kelelahan. Berbagai aspek tentang kelelahan digunakan guru untuk memancing tanya-jawab dan diskusi sehingga siswa dapat menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan secara terbuka dapat mengkritisi pendapat yang ada secara konstruktif sesuai dengan etika ilmiah dan kaidah sopan-santun.
  • Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk mengeksplorasi kemampuan kognitif dan afektif serta mengarahkan siswa kepada tujuan pembelajaran

 

  1. KegiatanInti ( 80 menit)
  • Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Masing-masing kelompok melakukan studi literatur dan diskusi dengan topik : Perbedaan tahapan respirasi aerob dan an-aerob
  • Studi literatur dan diskusi juga dilakukan untuk topik: Akibat respirasi an-aerob yang terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi dan jaringan otot hewan
  • Dengan menggunakan power-point yang sudah disiapkan guru menjelaskan tentang  tahapan respirasi aerob dan an-aerob serta akibat respirasi an-aerob yang terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi dan jaringan otot hewan.
  • Selama menjelaskan konsep-konsep penting tentang respirasi an-aerob, guru juga selalu menghubungkan apa yang dijelaskannya dengan berbagai pendapat yang telah disampaikan siswa selama diskusi berlangsung
  • Dengan menggunakan media interaktif guru membimbing murid menganalisis tahapan respirasi an-aerob dan menghitung berapa jumlah energi yang dihasilkan atau yang dibutuhkan dari masing-masing tahapan respirasi tersebut

 

  1. Penutup (5 menit),
  • Melalui diskusi kelompok murid dapat menyimpulkan respirasi sebagai peristiwa katabolisme dapat dibedakan menjadi respirasi aerob dan anaerob

 

  1. 3.       Pertemuan Ketiga:
  2. Pendahuluan/KegiatanAwal (5 menit)
  • Memberikan Quiz : Penggalian informasi awal dari siswa tentang konsep fotosintesis dan hubungannnya dengan anabolisme karbohidrat. Siswa merespons quiz dengan mengajukan pendapat atau ide, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan secara terbuka dapat mengkritisi pendapat yang ada secara konstruktif sesuai dengan etika ilmiah dan kaidah sopan-santun.
  • Menjelaskan KI, KD yang harus dicapai siswa
  • Memotivasi siswa
  • Guru memberi ilustrasi tentang kemampuan tumbuhan dalam menghasilkan berbagai macam zat yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain yang bersifat heterotrof. Pada saat yang sama guru juga memulai mengajukan pertanyaan yang terkait dengan ilustrasi yang disampaikan sebagai topik diskusi
  • Apakah fotosintesis hanya terjadi di daun?
  • Apakah kita dapat mengganti cahaya matahari dengan sumber cahaya lain ?
  • Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk mengeksplorasi kemampuan kognitif dan afektif serta mengarahkan siswa kepada tujuan pembelajaran
  1. KegiatanInti ( 80 menit)
  • Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Masing-masing kelompok melakukan studi literatur dan diskusi dengan topik : Tahapan reaksi terang dan reaksi gelap pada proses fotosintesis
  • Dengan menggunakan power-point/media interaktif yang sudah disiapkan guru menjelaskan tentang reaksi gelap dan reaksi terang fotosintesis
  • Selama menjelaskan konsep-konsep penting tentang reaksi gelap dan reaksi terang fotosintesis, guru juga selalu menghubungkan apa yang dijelaskannya dengan berbagai pendapat yang telah disampaikan siswa selama diskusi berlangsung
  1. Penutup (5 menit)
  • Post test : reaksi gelap dan reaksi terang
  • Pembagian kelompok praktikum

 

  1. 4.       Pertemuan Keempat:
  2. Pendahuluan/KegiatanAwal (5 menit)
  • Membagikan lembar kerja Praktikum percobaan pH dan suhu terhadap kerja enzim kepada kelompok yang sudah di bentuk.
  • Motivasi :
  • Faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap kerja enzim ?
  • Bagaimana membuktikan kerja enzim dipengaruhi oleh pH dan suhu?
  • Motivasi :
    • Apakah enzim bisa bekerja pada suhu dingin atau panas?

 

  1. Kegiatan Inti ( 80 menit)
  • Praktikum percobaan enzim di laboratorium secara berkelompok dengan perlakuan berbeda pada setiap kelompoknya dengan menggunakan LKS
  • Tabulasi data antar kelompok
  • Diskusi antar-kelompok : Analisis data dan pengambilan  kesimpulan
  1. Penutup (5 menit), dan seterusnya.
  • Melalui diskusi kelompok siswa dapat menyimpulkan faktor-faktor  yang berpengaruh terhadap kerja enzim.

 

  1. 5.       Pertemuan kelima:
  2. Pendahuluan/KegiatanAwal (5 menit)
  • Membagikan lembar kerja Praktikum Ingenhouz kepada kelompok yang sudah di bentuk.
  • Motivasi :
  • Faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap peristiwa fotosintesis ?
  • Bagaimana membuktikan bahwa O2 merupakan hasil samping dari fotosintesis?
  • Motivasi :
    • Apakah fotosintesis hanya terjadi di daun?
    • Apakah kita dapat mengganti cahaya matahari dengan sumber cahaya lain ?

 

  1. KegiatanInti ( 80 menit)
  • Praktikum Ingenhouz di laboratorium secara berkelompok dengan perlakuan berbeda pada setiap kelompoknya dengan menggunakan LKS
  • Tabulasi data antar kelompok
  • Diskusi antar-kelompok : Analisis data dan pengambilan  kesimpulan
  1. Penutup (5 menit), danseterusnya.
  • Melalui diskusi kelompok siswa dapat menyimpulkan faktor-faktor  yang berpengaruh terhadap peristiwa fotosintesis serta membuktikan bahwa O2 merupakan hasil samping dari fotosintesis
  1. 6.       Pertemuan keenam:
  2. Pendahuluan/KegiatanAwal (5 menit)
  • Menjelaskan KI, KD yang harus dicapai siswa
  • Memotivasi siswa
  • Guru memberi ilustrasi tentang sebaran tanaman dari mulai daerah lintang tinggi yang dingin hingga khatulistiwa yang panas. Terutama dari aspek suhu dan ketersediaan air yang berhubungan dengan transpirasi dan fotosintesis. Selanjutnya guru memfokuskan masalah pada: bagaimana adaptasi  fotosintesis tumbuhan  pada lingkungan kering ?. Masalah ini digunakan guru untuk memancing tanya-jawab dan diskusi sehingga siswa dapat menyumbang ide atau pendapat, sementara siswa lain mendengarkan pendapat temannya dan secara terbuka dapat mengkritisi pendapat yang ada secara konstruktif sesuai dengan etika ilmiah dan kaidah sopan-santun.
  • Tanya jawab dan diskusi digunakan untuk mengeksplorasi kemampuan kognitif dan afektif serta mengarahkan siswa kepada tujuan pembelajaran
  1. KegiatanInti ( 80 menit)
  • Dengan menggunakan power-point yang sudah disiapkan guru menjelaskan tentang fotosintesis tumbuhan C4 dan CAM. Selama menjelaskan konsep-konsep penting, guru juga selalu menghubungkan apa yang dijelaskannya dengan berbagai pendapat yang telah disampaikan siswa selama diskusi berlangsung
  1. Penutup (5 menit), dan seterusnya.
  • Murid membuat resume perbedaan antara fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM

 

  1. Penilaian
  2. Jenis/teknik  penilaian

Observasi

  • Unjuk kerja
  • Sikap ilmiah dalam melaksanakan eksperimen dan menyusun laporan
  1. Bentuk instrument dan instrument

Portofolio

  • Laporan Percobaan Enzim katalase

Test kognitif

  • Pilihan ganda

 

  1. Pedoman penskoran
  • Lembar penilaian kegiatan praktikum

 

Mengetahui                                                                                       Tangerang,    September  2014

Kepala MAN Kronjo                                                                        Guru Mata Pelajaran

KINGDOM PLANTAE (KERAJAAN TUMBUHAN)


Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Ciri-ciri umum:

  • Organisme multiseluler dan bersifat eukariot.
  • Memiliki dinding sel dari selulosa.
  • Hampir seluruh anggotanya berklorofil sehingga bersifat autotrof.

Kingdom Plantae terdiri dari:

1.     Bryophyta (Tumbuhan Lumut)

2.     Pterydophyta (Tumbuhan Paku)

3.     Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Nama lainnya Embriophyta siphonogamae (tumbuhan berembrio yang perkawinannya melalui suatu saluran) atau Anthophyta (tumbuhan berbunga) atau Phanerogamae (alat kelaminnya tampak jelas)

BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)

Ciri-ciri tumbuhan lumut:

1. Tidak memiliki jaringan pengangkut (xylem dan floem)

2. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus)

3. Mengalami pergiliran keturunan yaitu fase gametofit (menghasilkan sel gamet) dan fase sporofit (menghasilkan spora) disebut metagenesis

4. Memiliki alat serupa akar disebut rhizoid, berfungsi melekatkan tubuh lumut

5. Merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus (Ko rmophyta)

lumut hati2

Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat kelamin) yaitu:

–        Alat kelamin jantan (Anteridium) yang menghasilkan spermatozoid

–        Alat kelamin betina (Arkegonium) yang menghasilkan ovum.  Kedua gametangia tersebut bisa terdapat dalam satu individu (monoesius/berumah satu) atau terpisah pada dua individu (dioesius/berumah dua). Sporogonium adalah badan penghasil spora.

Klasifikasi Tumbuhan Lumut

1.     Kelas Hepaticeae (lumut hati)

Bentuknya pipih seperti pita, dahulu digunakan untuk pengobatan hepatitis. Contohnya: Marchantia polymorpha

2.     Kelas Musci (lumut daun)

Contohnya: Sphagnum sp yaitu lumut gambut yang dapat disterilkan dan digunakan sebagai pengganti kapas.

 METAGENESIS LUMUT

daur hidup lumut3

PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)

Tumbuhan ini termasuk kormophyta berspora, sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Tumbuhan paku menyukai tempat yang lembab (higrofit), tetapi ada pula yang hidup sebagai saprofit atau epifit. Tumbuhan ini mengalami metagenesis (gametofit dan sporofit).

daun muda paku daun paku

Akar tumbuhan paku berupa akar serabut, ujung akar dilindungi kaliptra. Batang bercabang-cabang dan daunnya banyak. Struktur dalam batang meliputi epidermis, korteks, dan silinder pusat. Berkas pengangkut tersusun konsentris (xilem dikelilingi floem). Daun ada yang kecil (mikrofil) dan ada yang besar (makrofil). Sporangium terkumpul dalam sorus. Sorus dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Menurut fungsinya, daun untuk fotosintesis disebut tropofil dan daun penghasil spora disebut sporofil.

Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

1.     Paku homospora atau isospora            : menghasilkan 1 jenis spora, misalnya paku kawat (Lycopodium elevatum)

2.     Paku heterospora                      : menghasilkan 2 jenis spora yaitu mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata)

3.     Paku peralihan                             : menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)paku tanduk rusa

METAGENESIS PAKU

daur hidup tumbuhan paku

Klasifikasi tumbuhan paku

1.     Kelas Equisetinae       : spora sama besar, sporofit diujung cabang atau batang berkumpul membentuk badan seperti gada atau kerucut, contoh; paku ekor kuda (Equisetum debile).

2.     Kelas Lycopodinae     : berupa rerumputan dengan daun kecil tersusun rapat, heterospora, sporofit bentuk jantung, contoh; paku rane (sbg tanaman hias) dan paku kawat (sbg bahan penghasil obat)

3.     Kelas Filicinae                               : mempunyai makrofil dengan tulang daun dan mempunyai daging daun (mesofil), contoh; Adiantum cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung), Platycerium nidus (paku tanduk rusa) sebagai tanaman hias dan Gleichenia linearis (paku resam) sebagai pelindung tanaman

4.     Kelas Hydropteridales              : Marsilea crenata (semanggi), Salvinia natans (kiambang) sebagai sayuran dan Azolla pinnata bersimbiosis dengan Anabaena azollae sebagai pupuk hijau.

FAKTOR PEMBEDA LUMUT PAKU
Bakal tumbuhan protonema Protalium
Fase dominan gametofit Sporofit
Perolehan nutrisi Osmosis dan difusi jaringan Berkas pembuluh
perakaran rizoid Serabut, rizoma

 

SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)

Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu  biji sebagai alat berkembang biak yang mengandung embrio sebagai turunan generatifnya (Embriophyta siphonogamae). Tumbuhan berbiji juga merupakan tumbuhan berkormus (kormophyta) karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki berkas pembuluh angkut yaitu xylem dan floem.

Tumbuhan berbiji dikelompokkan menjadi 2 subdivisi, yaitu:

1.     Subdivisi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik. Tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

a)     Kelas Cycadinae          : berumah dua, strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contoh; Cycas rumphii (pakis haji).

b)     Kelas Coniferae          : strobilus berbentuk kerucut. Strobilus betina memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan. Contoh; Pinus merkusii (pinus), Agathis alba (damar)

c)     Kelas Gnetinae            : berumah dua. Contohnya; Gnetum gnemon (melinjo).

d)     Kelas Ginkgoinae       : berumah dua. Contohnya; Ginkgo biloba.

cemara ginkgo2 gymnos22 pakishaji strobilus4

2.      Subdivisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan secara generatif, serta memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Angiospermae terdiri dari 2 kelas, yaitu:

a)     Kelas Monocotyledonae (berkeping satu)

Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:

Ø  Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.

Ø  Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.

Ø  Musaceae, contohnya pisang.

Ø  Orchidaceae, contohnya anggrek.

Ø  Arecaceae, contohnya kelapa, palem.

b)     Kelas Dicotyledonae (berkeping dua)

Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:

Ø  Papilionaceae, contohnya kacang tanah.

Ø  Labiatae, contohnya kentang.

Ø  Rubiaceae, contohnya kopi.

Ø  Rutaceae, contohnya jeruk.

Ø   Mimosaceae, contohnya putri malu.

 anatomi bunga BUAH KELAPA tomat2 tulip

Perbedaan Angiospermae dengan Gymnospermae

Struktur

Gymnospermae

Angiospermae

Alat reproduksi

Strobilus

Bunga dengan putik & benang sari

Jaringan pembuluh

Xylem berupa trakeid, floem tidak disertai sel pengiring

Xylem berupa trakeid & trakea, floem disertai sel pengiring

Bakal biji

Tidak dilindungi daun buah

Dilindungi daun buah

Pembuahan

Tunggal

Ganda

 

Perbedaan Monokotil dan Dikotil

Struktur

Monokotil

Dikotil

Kotiledon

Satu

Dua

Ujung akar & batang lembaga

Dilindungi oleh akar lembaga (koleoriza) & batang lembaga (koleoptil)

Tidak memiliki pelindung

Sistem akar

Serabut, tidak berkambium

Tunggang, berkambium

Tudung akar (kaliptra)

Mempunyai kaliptra

Tidak memiliki kaliptra

Batang

Tidak berkambium

Berkambium

Susunan tulang daun

Sejajar

Menyirip/menjari

Jumlah mahkota & kelopak bunga

Kelipatan 3

Kelipatan 2,4,5